.
Home » » MEMBACA MATERI BAHASA

MEMBACA MATERI BAHASA

Written By Hadi Prayitno on Senin, 19 Juli 2010 | 03.11

MEMBACA MATERI BAHASA
KELAS XII SEMESTER 1
Kompetensi Dasar
 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel
Melalui kegiatan membaca intensi
 Membaca nyaring teks pidato daenga intonasi yang tepat membaca
Nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat

Indikator
 Menemukan ide pokok tiap paragraph
 Menemukan kalimat pendukung ide pokok
 Menemukan masalah dalam artikel
 Membahas ide pokok & rangkuman isi partikel yang telah dibuat
 Mengidentifikasi kalimat majemuk
 Menandai bagian ** yang merupan informasi penting
 Membacakan teks pidato dsngan intonasi & ekspresi yang tepat
 Menanggapi pembacaan teks pidato

Materi
 Artikel ilmiah dalam media cetak atau elektronik (internet)
 . Ide pokok
 . Masalah dalam artikel
 . Rangkuman artikel
 . Kalimat majemuk
 . Pola kalimat
 . Naskah pidato
 . Cara membacakan naskah pidato
 . Cara menapgapi bacaan teks pidato

 Pengertian membaca menurut kamus buku besar bahasa Indonesia adalah
 . Melihat serta memahami suatu tulisan atau uraaian, melihat dan menilai
(tentang situasi) mengucapkan (doa)
 . Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis
 Ide pokok menurut kamus buku besar bahasa Indonesia adalah
 . Rancangan yang tersusun dalam pikiran, gagasan, cita**
 Pengertian Artikel
 . Menurut kamus buku besar bahasa Indonesia adlah karya tulis yang lrngkap dan dimuat dalam masmedia, bagian dari undang-undang yang berisi ketentuan
 . Menurut LKS Kharisma Kelas Semester Genap adalah Karya tulis yang memuat suatu informasi**

Contoh Artikel
TERKAIT RENCANA PENDIDIKAN SEKS MASUK KURIKULUM SEKOLAH

Diperlukan Kesiapan dari Tenaga Pendidik

YOGYAKARTA (KR) – Adanya usulan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesi (PKBI) DIY untuk memasukan pendidikan seks dalam kurikulum di sekolah mendapat smbutan yang positif dari beberapa sekolah. Sebab semakin banyaknya informasi baik yang ada di media creak maupun elektronik sering membuat siswa penasaran dan bimbang.
Akibatnya mereka berusaha mencari jawaban lewat internet dan buku-buku yang belum tentu bisa memberikan jawaban yang benar. Untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pendidikan seks sebaiknya dimasukkan dalam kurikulum yang ada di sekolah. Untuk mewujudkan hal itu selain beberapa peraratan penunjang, pemerintah perlu menyiapkan tenaga pendidik yang tepat. Hal itu dikemukakan kepala sekolah SMA Dr. Wahidin, Drs. Sunarjo ketika ditemui KR di ruang kerjanya, Jum’at (10/6).
Menurut tenaga pendidik memepunyai peranan cukup penting dalam masalah ini. Sebab untuk bisa menyampaikan informasi sesuai dengan yang diharapkan modal ilmu pengtahuan saja tidak cukup. Jadi selain ilmu pengetahun seorang guru harus mempunyai landasan ilmu agama yang cukup kuat. Dengan adanya landasan moral dan ilmu agama, diharapkan siswa bisa memanfaatkan ilmu tersebut untuk hal –hal yang positif.
“Pada dasarnya saya mendukung dengan rencana tersebut, sebab dengan adanya pendidikan di sekolah terjadinya pergaulan bebas di kalangan remaja akan bisa diminimasilir,”katanya. Amelita BR Tarigan SKM, wali Kepala SMA Gotong Royong Yogyakarta menyambut baik usulan mata pelajaran seks yang akan dimasukkan dalam kurikulum dan berharap segera direalisasikan. “Melihat pergulan remaja yang semakin memprihatinkan maka pendidikan seks yang benar medesak diperlukan. Sehingga siswa tidak lagi mencari-cari sendiri infurmasi tentang seks baik dari entrnet maupun VCD yang kebenarannya tidak bisa dipertanggung jawabkan. “kata Amelia.
Kedaulatan Rakyat, Sabtu (11-6-2005)
Bahkan pihaknya menyayangkan kenapa gagasan seperti ini baru muncul ketika generasi muda sudah banyak terjerumus dalam free seks dan kenapa tidak dilakukan dari dulu.
 . Menurut Kamus Buku Besar Bahasa Indonesia
Penyampain pikiran yang dilakukan dalam bentuk kata**pembicaraan kepada orang lain (yang berperan sebagai pendegar)
 . Menurut LKS Bahasa Indonesia Kelas XII Semester Ganjil adalah suatu bentuk perbuatan dalam situasi tertentu, tujuan tertentu dan dan pendengar tertentu pula.


 Persiapan sebelum pidato
 . menetukan tema pembicaraan
 . menetukan tujuan pidato
 . menganalisis suasana & mengumpulkan bahan
 . menyusun kerangka
 . mengembangkan kerangka pidato
 Latihan dengan suara nyaring

 Hal**yang diperhatikan dalam berpidato
 . pelafalan tepat
 . Intonasi
Adalah ketepatan penyajian tinggi rendah & nada pembaca pidato
 . ketepatan & ketepatan ucapan
 . kelancaran berbicara
 . Penampilan yang menarik
 . gerak-gerik saat berbicara
 . kesasihan & relevansi materi
 . volume suara harus jelas
 . hindari ucapan yang menoton
 . selingi humor

 Metode yang digunakan saat pidato
 . Serta Merta / Impromptu
Pembicaraan menggunakan cara spontanitas, biasanya digunakan untuk pidatoyang bersifat mendadak
 . Ekstemporan
Pembicara mempersiapkan uraian dalam bentuk kengka pidato
 . Naskah
Pembicara selalu mebaca naskah tang telah dipersiapkan sebelumnya
 . Menghafal
Pembicara membuat teks kemudian menghafalkannya
Contoh pidato :

Pidato Sambutan pada Peresmian Pembukaan Perusahaan Distara Komputer

Selamat siang
Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, dan Saudara-Saudara sekalian yang kami hormati.
Pada kesempatan yang baik ini kita masih diberi nikmat dan rahmat oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kita dapat berkumpul disini untuk menghadiri secara peresmian pembukaan perusahaan Distara Komputer.
Kami di sini atas nama hadirin pada kesempatan ini menyampaikan ucapan selamat atas diresmikannya Perusahaan Distara Kompurter.
Semoga usha dari perusahaan ini tetap terus dan bahkan semakin meningkat. Sebab mengingat kebutuhan akan computer saat ini sangatlah tinggi.
Akhirnya, marilah kita bersama-sama memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga perusahaan Distara Komputer ini akan berkembang luas dan selalu dapat memerhatikan kualitas yang dikehendaki konsumen.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga kita selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Sekian.







 Kalimat Majemuk
Adalah kalimat yang tidak berbentuk dari 2 kata yang berhubungan secara padu dan hasil penggabungan itu menimbulkan makna baru
 Ciri-ciri kalimat majemuk
 Gabungan kata itu menimbulkan makna baru
 Gabungan kata itu tidak dapat dipisahkan
 Gabungan kata itu tidak dapat disisipi unsure lain
 Tidak dapat diganti salah satu unsurnya
 Tidak dapat dipertukarkan letak unsurnya
 Sifat Kalimat Majemuk
 Kalimat majemuk eksosentris
Ialah kalimat majermuk yang antar unsurnya tidak saling menerangkan
Contoh : laki bini, tua muda, dan sbg
 Kalimat majemuk endosentris
Ialah kalimat yang salah satu unsurnya minjadi ini sedang unsure lain menerangkannya.
Contoh : rumah sakit, panjang tangan, dan sbg


DAFTAR PUSTAKA

 Chaniago, Amran . 2006 . Kamus Buku Besar Bahasa Indonesia. Bandung :
Pustaka Setia
 Widodo . 2006 . Buku Ajar Bahasa Indonesia . Solo : CV. Sindhunata
 Suwrni . 2004. Karisma . Solo : CV Haka Mj Solo
Share this article :

0 komentar:



 
Support : Tohib Mustahib
Copyright © 2013. BAHASA DAN SASTRA INDONESIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger