PARAGRAF
A. Pengertian
Paragraf ialah rangkaian kalimat yang utuh dan koheren yang berisi ide, konsep, gagasan atau pokok pikiran yang mendukung atau berkaitan dengan topik yang dibahas (Pateda, 1993: 106).
Koherensi berasal dari kata ‘cohere’ (= melengket satu sama lain); coherence bermakna pertalian, hubungan; coherent bermakna masuk akal, bertalian scr logis, berlengketan.
Paragraf yang koheren kalimat-kalimatnya berhubungan scr logis membentuk satu keutuhan pokok pikiran. Antarparagraf ada keterkaitan scr logis.
Agar koheren gunakan penyusunan paragraf scr berantai horisontal (dlm satu paragraf) dan berantai vertikal (antarparagraf).
Secara ortografis, paragraf ditandai oleh adanya kalimat yang ditulis menjorok ke dalam untuk memudahkan pembaca mengikuti jalan pikiran penulis.
B. Jenis-jenis Paragraf
Paragraf biasanya dibagi atas tiga jenis:
1. Paragraf pembuka sbg pengantar utk menyampaikan ide-ide atau pikiran-pikiran pokok.
2. Paragraf penjelas uraian pendapat dlm rangkaian kalimat yang menjelaskan ide, gagasan, konsep, atau pokok-pokok pikiran penulis.
3. Paragraf penutup mengakhiri paparan ide, gagasan, atau pokok pikiran. Biasanya berisi simpulan.
C. Syarat-syarat Paragraf yang Baik
Paragraf yang baik dan efektif harus memiliki 3 syarat:
1. Kesatuan bahwa semua kalimat yang membangun paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu.
2. Koherensi kekompakan hubungan antara suatu kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu.
3. Perkembangan paragraf penyusunan atau perincian dari gagasan-gagasan yang membangun paragraf itu.
D. Teknik Penyusunan dan Pengembangan Paragraf
Teknik Penyusunan Paragraf
Teknik utk mempermudah penyusunan paragraf: (1) teknik berantai horisontal dan (2) teknik berantai vertikal.
Gambar
Keterangan: Angka 1, 2, 3, 4 adalah kalimat yg mrpkn unsur yg membentuk paragraf. Angka Romawi I, II, III, IV menunjukkan jumlah paragraf sesuai keperluan.
Kapan paragraf itu berganti?
Pergantian paragraf terjadi karena:
1. Terjadi pergantian gagasan atau ide. Misalnya, paragraf I adalah teorinya, paragraf II metodenya, paragraf III tekniknya, dst.
Seperti telah dikatakan di atas ….
Sehubungan dengan penjelasan di atas ….
2. Ingin menjelaskan teori atau pandangan lain
Menurut pendapat ….
Berkaitan dengan pandangan …, maka ….
3. Ingin menjelaskan tempat yg memang penting
Hal yang dipaparkan di atas terdapat pula di …..
Persoalan di atas tidak ditemukan di ….
4. Terjadi penonjolan uraian karena waktu
Pada tahun ….
Persoalan di atas berbeda dengan kejadian pada tahun ….
5. Ingin menjelaskan argumen
Menurut hemat penulis ….
Berbicara mengenai ….
6. Ingin menjelaskan hubungan sebab-akibat
Pendapat ini dapat diterima sebab ….
Kalau kita menerima pendapat … akibatnya harus ….
7. Ingin memperjelas uraian sebelumnya
Berkaitan dengan penjelasan di atas ….
Di atas telah dijelaskan ….
8. Ingin membandingkan
Jika dibandingkan hasilnya dengan ….
Pendapat … jika dibandingkan dengan pendapat ….
9. Ingin mengkritik atau mendukung suatu pendapat
Menurut hemat penulis pendapat … perlu dipertimbangkan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis sependapat dengan ….
10. Ingin memerinci suatu sebab, proses, atau penjelasan
Penyebab yang dapat diketengahkan ialah ….
Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
Penjelasan di atas masih memerlukan bukti-bukti lebih lanjut.
11. Ingin mengambil kesimpulan atau ingin memadukan uraian sebelumnya
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ….
Kesimpulan yang dapat ditarik ….
Teknik Pengembangan Paragraf
1. Secara horisontal penyusunan kalimat yang membentuk satu paragraf.
a. Secara deduktif dimulai hal yang umum dan diikuti hal-hal yang khusus (sbg penjelas)
b. Secara induktif dimulai hal-hal khusus menuju hal yang umum
c. Memulai dengan pendapat, pernyataan (pernyataan orang lain maupun sendiri)
Menurut pendapat … atau … (…, …: …) berpendapat bahwa ….
Menurut hemat penulis ….
d. Membandingkan, menyamakan, atau memper-tentangkan jika kalimat pertama sudah ada, kalimat kedua dpt dilanjutkan dengan
Jika hal ini dibandingkan ….
Hal ini bertentangan dengan pandangan ….
e. Membuat pembatasan jika kalimat pertama sudah ada, maka klmt kedua dpt dilanjutkan dgn
Yang dimaksud dengan ….
Artinya, …. atau Maksudnya, ….
f. Memberikan contoh atau ilustrasi jika kalimat pertama sudah ada, klmt kedua dpt dilnjtkn dgn
Untuk memperjelas uraian ini perlu diketengahkan beberapa contoh/ilustrasi sebagai berikut.
g. Dengan cara menyambung kita dpt melanjutkan kalimat pertama atau kedua dgn kalimat berikutnya dgn cara mengambil ide atau satu kata yang akan digunakan utk mnysn klmt berikutnya
h. Dengan cara mengembangkan berdasarkan rincian
rincian dpt berupa rincian tindakan, proses, kejadian, peristiwa, aktivitas.
2. Secara Vertikal penyusunan paragraf yang satu dengan paragraf yang lain, atau menyangkut pergantian paragraf.
Referensi:
Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah.
Pateda, Mansoer dan Yennie P. Pulubuhu. 1993. Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Dasar Umum. Ende-Flores: Nusa Indah.
Tim Pernyusun. 1994. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa: Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai MKDU Universitas. Semarang: UNDIP Press.
Home »
ARTIKEL BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
» PARAGRAF
PARAGRAF
Written By Hadi Prayitno on Senin, 19 Juli 2010 | 03.40
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar